Sabtu, 28 Agustus 2010

dialog2 antara aku dan deus (the dialogues between my two separated life)

bagian pertama.

aku : selamat malam, deus

deus : selamat malam

aku : senang bertemu denganmu deus

deus : senang juga bertemu denganku, sang penyebab keberadaanku, tak pernah kusangka kau mau menengok relung terdalam dan tergelap dalam dirimu

aku : aku tergelitik untuk bertanya mengenai keberadaanmu, karena akhir akhir ini kurasakan kegelisahan.aku takut ada pihak tak berdosa yang turut terluka karenamu,

deus : silakan, walau sebenarnya kurasa kau tau jawabnya bahwa kaulah penyebab dari semuanya

aku : sebenarnya apa yang kaurasakan, deus?

deus : menurutmu apa?tak pernahkan kaubayangkan rasanya berada disisi gelap bulan?

aku : apakah itu bukan pelarianmu saja?mengapa tak kau bertahan menikmati terangnya cahaya?mengapa kau pilih untuk bersembunyi dalam pekat dan dinginnya sisi gelap relung yang kau huni?

deus : aku tak memilih untuk berada disini.aku adalah imbanganmu.aku adalah sisi lain dirimu yang kau coba sembunyikan.aku tak takut terang cahaya darimu.tapi tanyalah dirimu, apakah kau sanggup menerima noda dari hitamku.bayangan gelap dari sisi terangmu?

aku : aku tak bisa menjawabmu sekarang, deus.mungkin nanti akan kubawakan kamu jawaban yang bisa menjelaskan keberadaan kita sekarang ini.

deus : kau takkan bisa temukan jawabnya, terlalu sulit bagimu untuk menjelaskan keberadaan kita sekarang ini

aku : akan kucari jawabnya, dimanapun ia berada

deus : kau takkan sanggup mencarinya, terlalu berat bagimu dan semua yang akan terluka karena pencarianmu

aku : mereka adalah korban petualanganmu, bukan aku yang melukai mereka

deus : salah, kau tak bisa beranggapan begitu.memang kau nampak terlalu suci untuk dipersalahkan, tapi ingat, kita tak bisa dipisahkan.keberadaanku adalah konsekuensi dari kesalahan-kesalahanmu yang tak mungkin kau tampakkan pada cahaya terangmu

aku : baik deus, kalau itu memang anggapanmu.kurasa aku takkan pernah tau apa yang kau inginkan maupun apa yang ingin kau temukan

deus : terimakasih, tapi ijinkan aku meluruskan.kau tak akan temukan apa yang kuinginkan, apa yang ingin kau temukan sebelum kau terima aku apa adanya, sebelum kau lebur aku utuh dalam dirimu, karena aku adalah dirimu dan kau adalah aku

aku : aku tidak bisa memahamimu deus.jangankan melebur dirimu denganku, menerima keberadaanmu saja adalah hal tersulit buatku.

deus : kalau begitu teruskan pencarianmu, dan aku akan terus membayangimu sebagai konsekuensi gelap dari terang cahayamu.dan harus kau tahu, aku tak pernah sekalipun bermaksud membuat seorangpun terluka

aku : dan akupun tidak.maafkan aku bila akhirnya nampak seperti itu.aku hanya berusaha memahami kehadiranmu dalam perjalanan panjangku ini, dalam pencarianku yang seolah tiada akhir ini

deus : suatu saat kau akan temukan itu saat aku telah melebur dalam dirimu, saat gelapku telah bercampur dalam terangmu.dan disaat itu kau akan temukan dirimu, tentukan jatidirimu sesungguhnya dan jalan yang akan kaupilih untuk mengakhiri waktumu

aku : maaf deus, aku masih belum sesungguhnya memahami, tapi aku harus kembali.aku harap masih ada waktuku untuk bertemu dirimu lagi.dan kuharapkan saat itu sudah bisa aku bawakan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan retorismu itu.

deus : terimakasih, buatku itu terserah dirimu.kau boleh kembali kapan saja dan aku akan selalu siap, sampai kau telah siapkan dirimu untuk leburkan dirimu bersamaku.

aku : terimakasih kembali deus, selamat malam

deus : selamat malam

Tidak ada komentar: